Jejakku
Your life is your choice
Selasa, 07 April 2020
Menu Diksi "Malam Terasa Berat"
Minggu, 05 April 2020
Menu Diksi "Pagi Menjelang Siang"
Menu Diksi "Menuju Pagi"
Minggu, 09 Juni 2019
Cara Membuat Kimchi Di Rumah
Bahan-bahan:
- Sawi Putih
- Wortel
- Lobak
- Bawang daun
- Seledri
- Apel
- Bawang putih
- Jahe
- Kecap Ikan Teri Korea (kalau gak ada banget, bisa beli kecap ikan made in Indonesia, ada di mini market terdekat kok)
- Bubuk Cabai Gochugaru (kalau gak ada bisa pakai bubuk cabai yang biasa, tapi bedanya bubuk cabai Indonesia lebih pedas)
- Biji wijen (Aku tuh udah beli, tapi lupa aku masukan ke kimchinya)
- Tepung beras putih
- Bawang bombay
- Air
Berikut cara pembuatannya!
1. Cuci bersih sawi putih, lalu taburi dengan garam, taburi perlahan, helai demi helai. Tambahkan juga air garam biar terlumuri semua. Setelah itu, tunggu hingga 1 s.d 2 jam.
2. Sambil menunggu sawi putihnya layu, siapkan bumbunya. Campur apel, bawang putih, bawang bombay, jahe, dan 1 cup kecap ikan teri. Blender hingga halus.
3. Bersih sayuran yang akan disatukan dengan bumbu di atas. Potong/parut wortel dan lobak. Selanjutnya seledri dan bawang daun sila potong sesuai selera.
6. Setelah sawi layu, cuci bersih 2/3 kali bilas. Lalu taburi perhelai sawinya dengan bumbu merah yang sudah dibuat.
7. Kimchi siap disajikan. Tapi makannya nanti yah, tunggu 12 jam atau besoknya. Usahakan kimchi simpan di lemari es.
Sekian dulu yah, next bakalan aku bagi lagi pengalaman masak yang lainnya. Jika ada yang ingin ditanyakan, langsung tulis komentarnya aja yah.
Sebelumnya terima kasih sudah membaca sampai selesai.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakaatuh.
Kamis, 06 Juni 2019
Kulit Lebih Cerah? Review Prime CL 12 Tri-Peptide
Senin, 31 Desember 2018
Bukan Sariawan Biasa
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh
Selamat malam semua, sekarang tanggal 31 Desember 2018 dan beberapa jam lagi menuju 1 Januari 2019. Tidak ada yang spesial yang ada diem aja di rumah seperti biasa. Lagian yang spesial itu cuman martabak telor hihihi.
Nah malam ini aku mau cerita soal SARIAWAN. Udah lama banget gak sariawan tiba-tiba sariawan dan ini pertama kalinya sariawan di area langit-langit mulut.
Jadi, waktu itu tepat pukul 14.00 aku sampai rumah dan bawaannya tuh masih laper, akhirnya aku masak mie goreng pedes, campur bihun rasa ayam bawang, campur sosis, campur kornet, sayur bayam, aku racik pakai bumbu pasta, mayones, saos cabai, dan bubuk cabai dan hasilnya luar biasa enak banget. Saking gak sabarnya si mie dan si bihun aku seruput, ternyata panassss. Akhirnya luka dan jadi sariawan.
Sebelum makan mie itu sebenarnya aku udah makan paket party sushi yang lumayan banyak, dan kemarinnya aku makan racikan mie dan bihun yang sama, bahkan siangnya pun aku nyicipin nasi Padang dulu. Astagfirullah keliatan kalapnya kalau liburan pokoknya. Bahkan di hari yang sama pas langit-langit mulut aku luka, aku makan semur jengkol, hasilnya panas dalam dan tambah sakit.
Setelah itu, malemnya asam lambungku naik. Pas subuhnya langsung deh, muntah-muntah gitu bahkan rasanya kayak mau pingsan. Sholat subuh aja gak bisa berdiri, mesti duduk karena kalau berdiri itu pasti bakalan pingsan saking gak kuatnya.
Aku ambil pelajaran dari semua itu. Pertama, gak boleh makan berlebihan, intinya jaga hawa nafsu, nafsu makan. Kedua, mensyukuri nikmat Allah, kenapa? dengan adanya rasa sakit ini, yaitu sariawan kita mesti bersyukur karena sebelumnya Allah memberikan kita nikmat luar biasa untuk bisa menikmati makanan.
Jujur, untuk makan bubur porsi lengkap itu rasanya sakit, jadi mesti makan bubur polos. Makan kecap dan coklat juga perih rasanya. Kebayang setiap satu suap itu mesti minum air dingin.
Inti dari cerita ini adalah jangan berlebih-lebihan. Makan secukupnya dan jangan terbawa hawa nafsu. Seandainya Allah tidak memberikan rasa sakit karena sariawan ini mungkin asam lambungku bisa lebih parah lagi. Aku yakin, Allah ingin aku membatasi makanan yang aku makan, mengajarkan bahwa berlebihan dalam segala sesuatu itu tidak baik.
Tips untuk meredakan sariawan
1. Banyak minum air putih
2. Makan makanan yang lembut
3. Kompres dengan air dingin
4. Minum 1/2sdm madu yang dicampurkan air satu gelas
5. Minuman untuk panas dalam
6. Buat racikan air garam untuk dikumur-kumur dan jangan ditelan
Aku udah coba semuanya, sebenarnya efeknya belum terasa kalau hanya satu hari jadi mesti dilakukan beberapa hari sampai sembuh.
Jadi gitu ceritanya. Terima kasih sudah mau membaca, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk terus bersyukur.
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh
Selasa, 04 Desember 2018
Kenapa Aku Pasang Behel?
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh..
Hai teman pembaca, kali ini aku mau cerita kenapa aku mesti pasang behel? Bukannya sebagian ulama mengatakan jika memakai behel itu hukumnya haram?
Sebagian ulama memang mengharamkan pemasangan behel jika tujuannya hanya untuk mempercantik diri, jika tujuannya untuk memperbaiki itu tidak masalah loh temen-temen, malah dianjurkan, lalu aku gimana?
Langsung kepokok pembahasan. Awal mula aku berkeinginan pasang behel alias kawat gigi adalah karena gigiku yang atas awalnya tidak rata, bahkan ada yang patah karena terbentur keramik pas berenang di kolam renang, ceritanya itu waktu aku masih SMP. Keinginan pasang behel itu pas aku SMA. Aku udah cerita sama Mamah kalau aku pengen ngebenerin gigi aku yang enggak banget itu. Akhirnya aku diajak ke Rumah Sakit Azra di Bogor. Langsung saja konsultasi sama si dokter itu. Ternyata eh ternyata, si dokter memang menyarankan untuk pasang behel tapi mesti ada yang dicopot, ehm. Ternyata gigi depanku yang sebelah kanan itu tuh gigi graham, dan memang harus dicopot.
Sebentar-sebentar, kok bisa pindah gitu? Jadi gini ceritanya. Waktu aku SD, gigiku sempet banyak banget dan menumpuk. Ada dua gigi yang muncul di atas gigi lainnya. Istilah lainnya gingsul kayak Nabila JKT48 gitu, hehhe. Akhirnya, Mamah bawa aku ke Puskesmas. Tanpa pikir panjang, gigiku itu langsung dicabut. Rasanya itu menyakitkan, amat sangat menyakitkan. Nyabutnya sih gak sekaligus dua, soalnya gigi satunya baru tumbuh gitu, jadi gak bisa dicabut gitu aja. Kebayanglah, anak kecil mesti cabut gigi. Orang gede aja kadang gak bisa nahan sakit kan. Entah gigi mana yang si dokter itu cabut, hingga akhirnya gigi grahamku berpindah posisi.
Okeh, berlanjut ke cerita sebelumnya.
Si dokter bilang, kalau tidak pakai behel, gigi depanku bakalan terus miring dan merenggang karena terdorong gigi bawah. Ngedengerinnya aja udah bikin bulu kuduk merinding, gak kebayang kalau gigiku semakin aneh nantinya. Di akhir konsultasi akhirnya si dokter menjelaskan soal harga keseluruhan pemasangan behel. Eng ing eng.. harganya 7jt sampai 10jt. Aku dan Mamah saling menatap dan menelan ludah saking kagetnya. Coba bayangkan, harga segitu di tahun 2008 untuk orang yang belum berpenghasilan alias pelajar kayak aku, itu sih guuueeede banget. Selesai konsultasi, Mamah memberikan pilihan yang membuatku harus merelakan pemasangan behel itu. Dengan nada memaksa Mamah bilang, "Ayo, mau kuliah atau pasang behel?". Sudah pasti aku harus memilih kuliah karena pendidikan itu nomor satu 👏👏👏
Akhirnya gak jadi pasang behel deh..
Nah di tahun 2018 ini akhirnya aku pasang behel juga, horeee.. seneng banget dan lega karena harganya tidak begitu mahal. Kekhawatiranku tentang gigiku yang bakalan kelihatan aneh, sudah terobati. Tapi next, aku akan cerita nyeselnya pasang behel, miris, dan menjijikan. Jadi aku tuh sempet pasang behel sebelumnya, tepatnya di akhir tahun 2010. Ehm, tapi ceritanya aku tunda dulu yah, insyaallah aku lanjutkan lagi di tulisanku berikutnya.
Terimakasih sudah membaca, wassalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh