Assalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh..
Hai teman pembaca, kali ini aku mau cerita kenapa aku mesti pasang behel? Bukannya sebagian ulama mengatakan jika memakai behel itu hukumnya haram?
Sebagian ulama memang mengharamkan pemasangan behel jika tujuannya hanya untuk mempercantik diri, jika tujuannya untuk memperbaiki itu tidak masalah loh temen-temen, malah dianjurkan, lalu aku gimana?
Langsung kepokok pembahasan. Awal mula aku berkeinginan pasang behel alias kawat gigi adalah karena gigiku yang atas awalnya tidak rata, bahkan ada yang patah karena terbentur keramik pas berenang di kolam renang, ceritanya itu waktu aku masih SMP. Keinginan pasang behel itu pas aku SMA. Aku udah cerita sama Mamah kalau aku pengen ngebenerin gigi aku yang enggak banget itu. Akhirnya aku diajak ke Rumah Sakit Azra di Bogor. Langsung saja konsultasi sama si dokter itu. Ternyata eh ternyata, si dokter memang menyarankan untuk pasang behel tapi mesti ada yang dicopot, ehm. Ternyata gigi depanku yang sebelah kanan itu tuh gigi graham, dan memang harus dicopot.
Sebentar-sebentar, kok bisa pindah gitu? Jadi gini ceritanya. Waktu aku SD, gigiku sempet banyak banget dan menumpuk. Ada dua gigi yang muncul di atas gigi lainnya. Istilah lainnya gingsul kayak Nabila JKT48 gitu, hehhe. Akhirnya, Mamah bawa aku ke Puskesmas. Tanpa pikir panjang, gigiku itu langsung dicabut. Rasanya itu menyakitkan, amat sangat menyakitkan. Nyabutnya sih gak sekaligus dua, soalnya gigi satunya baru tumbuh gitu, jadi gak bisa dicabut gitu aja. Kebayanglah, anak kecil mesti cabut gigi. Orang gede aja kadang gak bisa nahan sakit kan. Entah gigi mana yang si dokter itu cabut, hingga akhirnya gigi grahamku berpindah posisi.
Okeh, berlanjut ke cerita sebelumnya.
Si dokter bilang, kalau tidak pakai behel, gigi depanku bakalan terus miring dan merenggang karena terdorong gigi bawah. Ngedengerinnya aja udah bikin bulu kuduk merinding, gak kebayang kalau gigiku semakin aneh nantinya. Di akhir konsultasi akhirnya si dokter menjelaskan soal harga keseluruhan pemasangan behel. Eng ing eng.. harganya 7jt sampai 10jt. Aku dan Mamah saling menatap dan menelan ludah saking kagetnya. Coba bayangkan, harga segitu di tahun 2008 untuk orang yang belum berpenghasilan alias pelajar kayak aku, itu sih guuueeede banget. Selesai konsultasi, Mamah memberikan pilihan yang membuatku harus merelakan pemasangan behel itu. Dengan nada memaksa Mamah bilang, "Ayo, mau kuliah atau pasang behel?". Sudah pasti aku harus memilih kuliah karena pendidikan itu nomor satu 👏👏👏
Akhirnya gak jadi pasang behel deh..
Nah di tahun 2018 ini akhirnya aku pasang behel juga, horeee.. seneng banget dan lega karena harganya tidak begitu mahal. Kekhawatiranku tentang gigiku yang bakalan kelihatan aneh, sudah terobati. Tapi next, aku akan cerita nyeselnya pasang behel, miris, dan menjijikan. Jadi aku tuh sempet pasang behel sebelumnya, tepatnya di akhir tahun 2010. Ehm, tapi ceritanya aku tunda dulu yah, insyaallah aku lanjutkan lagi di tulisanku berikutnya.
Terimakasih sudah membaca, wassalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar